Kamis, 01 Maret 2012

THE GREATEST GIFT OF MY LIFE PART VI

TITLE :THE GREATEST GIFT OF MY LIFE
CAST         : CHOI HYUN YOO
                     KANG HYESUN

                     LEE DONGHAE a.s LEE DONGHAE
                     CHO KYUHYUN a.s LEE KYUHYUN(*jangan protes*)
                     MINHO A.S MINHO
                     ……
SUPORT CAST : CHOI SIWON (AYAH CHOI HYUN YOO)
                           HEECHUL (IBU CHOI HYUN YOO)
                           KIM YONG WOON a,s KANG YONG WOON      (AYAH KANG HYESUN)
                            LEETEUK (IBU KANG HYE SUN)





KYUHYUN POV

“Victoria..”melihat kedatangannya membuatku cukup kaget dan segera kulempaskan pelukanku terhadap hye sun.victoria berjalan menghampiri kami.melihat hye sun Victoria mengerutkan dahinya dan tersenyum

“kau bukannya yang di toilet waktu itu”

“kalian sudah kenal?” tanyaku bingung pada mereka berdua

“anio.hanya pernah bertemu saja.annyeonghaseyo hye sun imnida” dia menundukkan kepala memberi salam dan memperkenalkan diri kepada Victoria.

“annyeonghaseyo,Victoria imnida.aku teman sekelas kyuhyun” dengan ramah Victoria membalas salam dari hye sun dan memeperkenalkan dirinya.
Yeah!victoria adalah sahabatku.sejak pertama kali masuk SMA aku sama sekali tidak mempunyai teman,mungkin karena aku orang yang tidak mudah bersosialisasi.aku terlalu sibuk bergelut dengan psp.maka dari itu jarang yang mau menjadi temanku.walaupun ada, sayangnya mereka hanya akan tahan beberapa minggu dan pergi. bahkan sampai tidak mau berbicara lagi denganku,menurut mereka aku orang aneh,seperti anak autis yang mempunyai dunianya sendiri.dunia ku dan dunia game.tapi tidak dengan Victoria,dia yang paling mengerti dengan sikap dan kemaniakkan ku.krna pengertiannya lah aku dan dia bisa dekat dan bersahabat seperti ini.

“apa yeoja itu masih mengganggumu lagi?”

“tidak eonni.gamsahamnida telah menolongku”

“tunggu dulu,maksudnya?”

“Victoria eonni pernah menolongku,waktu aku di cegat oleh seorang yeoja di toilet.mungkin pacarnya minho oppa.soalnya dia memgancamku untuk tidak merebut minho oppa darinya” jelas hye sun.mendengar nama namja itu lagi sangat membuatku muak.seperti mengetahi perasaan ku yang sedang tidak bagus Victoria mengelus bahu kiriku pelan mencoba untuk menenangkan.

“sudah lh kyu,kau jangan emosi seperti ini”  mendengar ucapanya ku rangkul Victoria dan tersenyum padanya,ini lah yang aku kagumi darinya,dia selalu tau bagaimana perasaanku tanpa harus memberitahunya.

“aku harus pulang dulu,annyeong” hye sun yang melihat bus kedua berhenti di halte segera berlari  dan naik.victoria melambaikan tangan kea rah hye sun walaupun hye sun tidak melihatnya.


“ayo aku antar pulang.kau ini kenapa malam begini masih keluar” ujarku tegas pada Victoria.dia tersenyum, dan menoleh ke arahku sebelum menanggapi perkataanku

“apa urusanmu lee kyuhyun” katanya sambil memukul kepalaku pelan



HYUN YOO POV

Dua putaran lagi,dua putaran lagi aku terbebas.sial! sonsengnim kejam sekali sich ,menyuruh ku lari sepuluh putaran mengelilingi lapangan sebesar ini.tidur di dalam kelas kan juga bukan kemauanku tapi kemauan mataku ini.jadi yang di suruh lari seharusnya mataku saja.

“aish! Lihat saja aku doakan semoga dia jadi perjaka tua” gerutuku kesal sambil berlari

“YAAAAAAK! CHOI HYUN YOO! Aku mendengar ucapanmu barusan! “ teriak  Sonsengnim dari tepi lapangan, mengenakan setelan jas,berkacamata  dengan tampangnya yang mengerikan pantas saja tidak ada wanita yang mau jadi istrinya,ah tidak..tidak jangan kan istri bahkan jadi yeojachingunya saja tidak mau.terserah dengan omelan sonsengnim aku tidak peduli,yang penting sekarang harus selesaikan hukuman ini.

“hyun yoo!kau harus selesaikan putaran terakhirmu baru boleh masuk pelajaranku lagi.ARRASO!”  Berisik sekali namja tua ini.apa mulutnya tidak capek memarahi anak orang terus.

“ne,sonsengnim” dengan nada bicara yang penuh penekanan

“jangan bicara seperti itu padaku” teriaknya lagi dari tepi lapanngan

“neeeeeeeee” teriakku tidak kalah kuat darinya.sonsengnim berjalan  pergi tempatnya berdiri tadi,entah lh mau kemana.mungkin ketoilet karna dia terus berjalan sambil memegangi perutnya.itu akibat karena menyiksa yeoja cantik nan polos seperti ku ini (*HUEEEEEEK*).
Aneh kenapa tiba-tiba pandangan berubah kabur seperti ini,kepalaku juga rasanya sakit sekali seperti ada beban yang sangat berat.aku berhenti sejanak,membungkukkan badan  dan meletakkan tanganku di kedua lutut mencoba untuk mengendalikan rasa sakit.merasa sudah sedikit membaik.aku kembali berlari walaupun tidak secepat tadi.tapi pandanganku semakin kabur,rasanya dunia seperti berputar.ku pejamkan mata sambil menggeleng-gelengkan kepala mencoba lagi untuk mengendalikan rasa sakit,tapi sia-sia rasanya tubuh ini sudah tidak sanggup lagi,kaki ku begitu lemas sama sekali tidak bertenaga dan

…………………..
“hyun yoo….hyun yoo,apa kau baik-baik saja” terdengar suara yang sudah tidak asing lagi.perlahan aku membuka mata,tidak tau pasti siapa yang aku lihat sekarang pandanganku masih kabur,ku pejamkan mata dan membukanya kembali

“DOO JOON…!” teriakku kaget dan beranjak segera dari kasur.aish! ternyata kepala ini masih sakit.ku senderkan tubuh di dinding,sambil memengangi kepala menahan rasa sakit yang masih belum hilang juga.

“hyun yoo,istirahatlah dulu,kau masih lemas” suara doo joon begitu lembut, dia berjalan menghampiriku dan memapahku pelan ke kasur.ada apa dengannya,kenapa sifatny tiba-tiba berubah drastis seperti ini,apa dia sakit.aneh sekali.biasanya juga dia kalau bicara denganku selalu berteriak,tidak pernah selembut ini.kurebahkan tubuhku di atas kasur sedangkan doo joon seperti mengambil sesuatu dari dalam kotak berwarna putih yang tergatung di dinding tidak jauh dari tempat ku berbaring.kini doo joon sudah memegangi plaster,kapas ,alcohol dan obat merah di tanganya.dia duduk disampingku,meneteskan alcohol pembersih luka di kapas

“kau mau apa?” tanyaku bingung

“lihat lutut mu itu” ucapnya sambil menunjuk ke lutut kananku.

“aaaaah,kenapa aku baru sadar”  aku terus meniup lututku yang sudah berdarah dan tercium bau anyir yang cukup membuatku mual


“singkirkan kepalamu”  ujarnya sambil menorong kepalaku kasar.ada apa sich dengannya tadi baik sekarang kasar lagi.di bersihkannya lutut ku yang berdarah  secara perlahan dan sesekali meniupinya.


“aaaaaaah” aku meringis menahan sakit(*sok imut nian*)

“diam lah jangan cengeng seperti itu” ucapnya ketus.mendengar perkataanya cukup membuat  emosi.ku tepis tangannya yang sedang mengobati lukaku.

“sudah! Aku tidak perlu bantuanmu” dia tidak menanggapinya sama sekali.justru malah memegangi kakiku menahannya agar tidak bergerak.dia ini mengerti bahasa manusia tidak sich

“apa kau tidak dengar,aku tidak perlu bantuanmu DOO JOON!!”  dia menghentikan kesibukannya,menatapku tajam dan kembali mengobati lukaku lagi.apa boleh buat,melihat tatapannya yang begitu tajam  tadi setajam pedang samurai X sang batosai si penyayat(?) membuatku lebih baik mundur dari pada melarangnya terus.




DONGHAE POV

Ku ketukkan jari-jari tanganku di meja kerja,menunggu kabar dari sekretaris kim.

“kenapa lama sekali” ucapku tidak sabar

Tok..tok..tok

“masuklah” sekretaris kim masuk dan membawa beberapa lembar kertas kemudian menyerahkannya padaku.

“apa kau sudah tau siapa orangnya sekretaris kim?” tanyaku sambil mengambil kertas yang di pegangnya.dia tidak menjawab hanya menundukkan kepalanya

“kenapa kau diam”ku lihat isi dari kertas-kertas tersebut

“apa ini benar! Apa kau tidak salah! Ini tidak mungkin seketaris kim!” emosi ku meledak melihat bukti-bukti yang di berikannya.bagaimana tidak orang yang begitu aku percaya melakukan semua ini.

“itu semua benar sajangnim(*direktur*) jesicca lah yang selama ini mengambil uang-uang perusahaan.dia mentrasfer uang-uang perusahaan kerekeningnya setiap minggu.anda bisa melihatnya sendiri di kertas itu seberapa banyak uang perusahaan yang di ambilnya” mendengar penjelasan sekretaris kim benar-benar membuatku muak bagaimana bisa dia orang yang aku percaya melakukan ini

“panggil wanita itu keruanganku sekarang”

“baik sajangnim” dia segera keluar dari ruanganku.lima menit aku menunggu dengan perasaan geram akhirmnya muncul juga wanita itu.aku mecoba menahan emosi walaupun itu sangat sulit

“anda memanggil saya sajangnim” manis sekali mulutnya bicara seperti itu,dengan wajah tanpa dosa

“duduklah” sambil menunjuk kearah sofa coklat yang ada di ruanganku.aku mencoba bicara senormal mungkin.

“bisa kau jelaskan ini” ku lembarkan kertas itu ke meja tepat di depannya.jesicca mengambil dan membacanya tidak perlu waktu lama kini terlihat jelas ekspresi ketakutan dari wajahny.apa kau takut jesicca?

“mianhamnida….jeongmal mianhamnida sajangnim” suaranya begetar dan seperti mnahan tangis.

 “MAAF! KAU BILANG MAAF! APA KAU TAU AKIBAT DARI PERBUATANMU JESICCA,KAU HAMPIR MENGHANCURKAN PERUSAHAAN APPAKU” emosiku kini benar-benar tidak bisa di kendalikan.jesicca berlututdi depanku dan menangis

“mianhamnida…mianhamnida sajangnim”suaranya semakin bergetar

“BERHENTI MNGUCAPKAN MAAF JESICCA!” ku lempar kertas bukti-bukti tadi tepat  diwajahnya dan berbalik membelakangi mencoba untuk meredam emosi dan mulai biacara lagi

 “aku sangat kecewa denganmu.kau yang di percayai  appaku untuk membimbingku di perusahaan ini,ternyata kau malah memanfaatkan ku.sial! bodoh sekali aku tertipu denganmu jesicca” nada suaraku sedikit melemah.

“keluarga….keluargaku” dia mencoba bicara dengan terisak
“keluarga ku terlilit hutang begitu banyak….dan …dan appaku sakit dia terkena kanker…ibuku lari meninggalkan kami….sedangkan adikku dia...masuk penjara.aku bingung bagaimana mengurus keluargaku,bagaimana membayar hutang-hutang kelluargaku bagaimana membiayai rumah sakit appaku,bagaimana mengelurkan adikku dari penjara(*kasian amat ya jesicca biarin lah peduli amat*) .aku terpaksa melakukannya….aku bingung.aku mohon maafkan aku sajangnim….jebal” dia mencoba menjelaskan,tapi entahlah aku juga tidak tau apa dia jujur atau tidak.

“keluar dari ruanganku jesicca!KELUAR!” terdengar suara pintu tertutup dan itu meyakinkan kalau dia benar-benar sudah keluar,ku baringkan tubuhku di sofa dan memejamkan kedua mataku.kejadian tadi sangat membuatku bingung,apa benar yang di katakannya.appa tolong aku….


HYE SUN POV

“ hyun yoo..” ku panggil yeoja yang sedang berjalan yang sedikit pincang.dia menoleh kebelakang dan tersenyum.aku berlari kecil menghampirinya

“gwenchana?” tanyaku cemas.hyun yoo mengangguk mengisyaratkan kalau dia baik-baik saja.ku rangkul tubuhnya membantu dia berjalan.

“aku heran,kenapa masalah selalu saja melekat denganmu?” tanyaku bingung.dia tersenyum dan menoleh kearahku

“mungkin takdir hye sun” dengan santai hyun yoo menjawab.ini lah hyun yoo sebenarnya walaupun di luar dia kelihatan aneh.konyol,gila sarap,brutal.tapi sebenarnya dia sangat kuat aku tidak pernah mendengarnya mengeluh atau menangis di depanku.

DREEET….DREEEET

Ku arahkan tangan ke dalam saku seragamku mengambil handphone yang terus bergetar.
“GAWAT!  Kyuhyun menelpon.aish! bagaimana ini sedangkan hyun yoo di sampingku” ku matikan panggilan dari kyuhyun dan memasukkan kembali handphone ku kedalam saku seragam

“dari siapa?” pertanyaan singkatnya mampu membuautku sedikit bingung.

“dari eomma”

“kenapa tidak kau angkat?”

“hmmm….tidak penting kok hyun yoo” dia menatapku heran,aku mohon kau jangan bertanya lagi hyun yoo.

“bisa kau antarkan aku keloker,aku mau mengambil bukuku” dia mengganti topic pembicaraan,syukurlah untung dia tidak bertanya lagi.terkadang aku merasa sangat bersalah kepada hyun yoo,menyembunyikan hubunganku dan kyuhyun.aku takut kalau bicara yang sebenarnya sekarang dia pasti sangat marah denganku.hyun yoo miane aku sama sekali tidak bermaksud mengambil namja yang selama ini kau sukai,semua ini tidak sengaja.pandanganku mulai tidak jelas,terasa air yang sudah mencoba untuk keluar dari mataku.jangan menangis hye sun! ku gigit bibir bawahku menahan tangis,menahan agar air mata ini tidak keluar dari tempatnya.

“kau baik-baik saja hye sun,tubuhmu gemetar?”hyun yoo mengarahkan wajahnya ke arahku,segera ku palingkan wajah dan menunduk  agar dia tidak melihatku yang sedang menahan tangis,ku atur nafas kemudian bicara sebaik mungkin agar dia tidak curiga.

“aku baik-baik saja… hyun yoo”

Setelah sampai di loker,dia segera membuka lokernya sedangkan aku berdiri di depan jendela yang berada di depan loker  menghadap ke luar..

“apa kau sudah dapat bukunya” tanyaku sambil membalikkan badan kearahnya.hyun yoo tidak menjawab dia hanya menunduk di depan lokernya dan seperti memegang sesuatu.hyun yoo membalikkan badannya.,tapi apa ini,ada apa dengan hyun yoo,tatapannya padaku begitu tajam  belum pernah aku melihatnya menatapku seperti ini.ada apa dengan mu hyun yoo

TBC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar